Saturday, 4 May 2013

Proses Pemindaian Lembar Jawaban UN Dilakukan Bertahap




Kepulauan Seribu --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan pemindaian lembar jawaban ujian nasional (LJUN) dilakukan secara bertahap. Tahapan tersebut merupakan prosedur yang harus dilakukan oleh tim pemindai untuk memastikan siswa tidak dirugikan.
“Waktu memindai, ada beberapa prosedur yang dilakukan,” kata Mendikbud usai meninjau pelaksanaan ujian nasional (UN) di Pulau Untung Jawa dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Selasa (23/04).
Di tahap awal, tim akan melakukan cek fisik terhadap LJUN. Setelah siswa mengerjakan soal ujian, LJU akan dimasukkan dalam amplop yang sama dengan amplop saat naskah soal diterima. Di amplop tersebut terdapat nama-nama siswa peserta ujian. Dengan demikian, cek fisik yang dilakukan tim pemindai pertama kali adalah untuk memastikan kelengkapan isian siswa. “Bisa jadi anak-anak lupa mengisi nama dan nomor ujiannya,” jelas mantan Menkominfo tersebut.
Setelah dilakukan cek fisik, LJU akan dikelompokkan berdasarkan kode bar yang tertera di lembar tersebut. Baru sehabis pengelompokkan, LJU akan dipindai dengan komputer. Hasil pindaian tersebut selain memberi hasil pada ujian siswa, juga sebagai bahan analisis bagi Kemdikbud untuk melihat kemampuan siswa, dan analisis materi yang telah diberikan, sebagai bahan untuk perbaikan. “Setelah itu dikumpulkan seluruh Indonesia, baru dianalisis,” katanya.
Analisis ini untuk melihat seberapa besar kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal yang telah dikategorikan tersebut. Untuk tiap kategori soal, yaitu mudah, sedang, dan susah, akan terlihat titik-titik kelemahan. Mulai dari masing-masing mata pelajaran, kisi-kisinya, satuan pendidikannya, hingga tingkat provinsi. “Ini ibarat scanning bukan yang 64 slice, tapi 6400 slice. Data ini akan diolah dan diberikan ke sekolah, baru ada intervensi. Setelah intervensi, baru bisa dilihat hasil evalusinya,” tandasnya.

Sumber: Kemdikbud

0 comments:

Post a Comment