Saturday, 4 May 2013

LJUN yang Difotokopi Maupun yang Cacat Tetap Bisa Dipindai




Jakarta --- Universitas Negeri Jakarta (UNJ), sebagai perguruan tinggi negeri yang menjadi pusat lokasi pemindaian lembar jawaban ujian nasional (LJUN) di provinsi DKI Jakarta, menjamin keamanan dan keabsahan pemindaian LJUN. Setiap lembar pemindaian dilakukan dengan teliti dan hati-hati supaya siswa tidak dirugikan. Untuk memindai LJUN, UNJ menggunakan dua jenis mesin pindai (scanner), yaitu optic scanner dan image scanner.
Soeprijanto, Pembantu Rektor IV UNJ, mengajak tim portal Kemdikbud melihat langsung proses pemindaian LJUN yang terletak di gedung Pusat Studi dan Sertifikasi Guru UNJ, Jakarta. Di ruang pemindaian terdapat dua jenis mesin pindai (scanner), yaitu optic scanner dan image scanner. Optic scanner digunakan untuk memindai LJUN asli dan utuh, yang tidak memiliki kerusakan atau cacat. Sedangkan image scanner digunakan untuk memindai LJUN hasil fotokopi dan LJUN yang rusak atau cacat, sehingga tidak bisa dipindai dengan optic scanner.
Tingkat kecacatan LJUN pun beragam. Ada yang kertasnya sobek di bagian tertentu, dan ada yang mengalami pergeseran garis di kertas akibat percetakan. Perlakuan petugas pemindai LJUN di UNJ pun berbeda-beda, tergantung jenis kecacatannya. Untuk LJUN yang sobek di bagian tertentu, masih bisa dipindai dengan image scanner jika sobekannya tidak kena di bagian yang substansi. Sedangkan jika sobek di bagian yang substansi, misalnya di bagian pembulatan jawaban akibat dihapus terlalu keras, petugas akan menambal LJUN tersebut dengan potongan LJUN khusus di bagian pilihan jawaban. Penambalan LJUN tersebut dilakukan dengan menggunakan selotip. Sementara untuk LJUN yang tidak bisa dipindai sama sekali, petugas akan menyalin secara manual jawaban dari LJUN peserta ke LJUN kosong yang sudah disiapkan oleh Puspendik Balitbang Kemdikbud.
Menjawab kekhawatiran masyarakat akan kualitas LJUN yang difotokopi, Soeprijanto menjelaskan, LJUN hasil fotokopi tetap bisa dipindai dengan sempurna oleh image scanner. Hal tersebut dibuktikannya dengan memperlihatkan proses kerja mesin pindai itu di hadapan tim portal Kemdikbud, saat berkunjung ke UNJ pada Senin siang, (29/4).
Pemindaian LJUN di UNJ sudah memasuki minggu ke-3. Itu berarti, tinggal sedikit lagi pemindaian akan selesai. Soeprijanto menjelaskan, dari total 128-ribu LJUN di provinsi DKI Jakarta, hanya tinggal LJUN paket C yang belum dipindai.  “Hari ini bisa selesai semua kecuali paket C, sekitar 7-ribu,” katanya.
Sementara Irsal, Kepala Pusat Komputer (Puskom) UNJ mengatakan, dibutuhkan waktu lebih lama untuk memindai LJUN paket C. “Paket C ukurannya beda. Biasanya satu hari bisa selesai 8 boks LJUN, tapi kalau paket C hanya bisa selesai 2 boks sehari,” katanya.
Irsal menjelaskan, jumlah petugas pemindaian LJUN di UNJ berjumlah 30 orang yang dibagi menjadi dua shift. Shift pertama bertugas mulai pukul 08.00 – 16.30 WIB, sedangkan shift kedua bertugas pukul 16.30 – 00.30 WIB. Ruang pemindaian pun dijaga tetap steril, supaya pihak yang tidak berkepentingan tidak bisa masuk. Penjagaan ketat dilakukan bekerja sama antara petugas keamanan internal UNJ dengan pihak kepolisian yang berjaga selama 24 jam.

Sumber: Kemdikbud

0 comments:

Post a Comment